Tuesday, January 24, 2012

Kepala Retak, Korban Xenia Terus Mengerang

 Korban Xenia maut, Indra Gunawan (13) tergolek di Paviliun Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Dia hanya bisa mengerang menahan sakit ketika beberapa suster dan dokter memeriksa dan membersihkan bekas luka di kepalanya.

Rambut di kepala bagian belakang Indra harus dicukur karena luka. Di sprei tempat tidur Indra tampak bercak darah yang keluar dari luka di bagian kepalanya. Di ruang itu, Indra dirawat bersama korban lainnya, Keny.

"Aduh lehernya jangan," Indra mengerang kesakitan sambil menahan tangan suster yang akan membersihkan luka di bagian kepala dan lehernya.

Ibu Indra, Aryati (46), mengatakan sampai saat ini putra bungsunya itu belum bisa makan. Anaknya hanya bisa minum air putih, dan susu sejak ditabrak Xenia yang dikendarai oleh Afriyani Susanti (29) pada Minggu kemarin.

Aryati mengaku anaknya mengalami luka parah di bagian kepala dan leher. Sementara itu, bagian mata Indra membengkak dan membiru. Begitu juga dengan bagian punggung. "Kepalanya retak," ujar Aryati.

Aryati menuturkan, setiap malam siswa kelas 1 SLTP Gajahmada ini selalu mengeluh sakit di bagian kepala. "Setiap malam teriak-teriak terus, sakit-sakit," kata Ariyani menirukan keluhan anaknya.

Pada pagi nahas itu, kata Aryati, Indra berpamitan untuk bermain futsal dengan beberapa tetangga dari RW 1 Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Sang anak bungsu memang rutin bermain futsal di Monas saban Minggu. Tak ada firasat apapun dari keluarganya sebelum peristiwa nahas yang menimpa anaknya. 

"Tiba-tiba ada bapak-bapak naik motor ke rumah mengasih kabar. Saya lagi nyuci, kaget lah saya sampai lemas," ujar dia. Sesaat setelah mendapat kabar itu, Ariyati langsung bergegas ke rumah sakit tanpa didampingi suaminya yang bertugas di Kalimantan. "Indra sudah di UGD."

Untuk biaya perawatan Indra, kata dia, sudah ditanggung seluruhnya oleh Jasa Raharja. "Yang ke sini baru Jasa Raharja doang," kata dia.
Aryati berharap tersangka dihukum seberat-beratnya karena sudah menghilangkan nyawa banyak orang. "Saya nggak memaafkan. Ngomong maaf itu gampang, sementara ini (Indra) kasihan," ujar Aryanti. (adi)

No comments:

Post a Comment