Tuesday, January 31, 2012

Penembak Jatim Rebut Tiket Olimpiade

Prestasi gemilang diukir atlet menembak Jawa Timur untuk merebut tiket Olimpiade. Babak kualifikasi menembak, yang digelar di Doha Qatar pada 12-20 Januari lalu, Indonesia berhasil meloloskan empat atletnya.

Satu dari empat atlet yang lolos itu merupakan penembak asal Jawa Timur. Dia adalah Diaz Kusumawardani dari kelas rifle putri. Sementara tiga atlet lainnya berasal dari Sumatra Selatan dua atlet, dan satu atlet lainnya berasal dari Jawa tengah.

Pelatih menembak Jatim, Maolana, Selasa, 31 Januari 2012, mengungkapkan berlaga di Olimpiade jauh lebih berat. Masalahnya catatan prestasi atlet menembak di ajang Olimpiade adalah 399 sampai 400 poin dari 40 kali tembakan. Sementara catatan prestasi yang diukir Diaz pada kualifikasi Olimpiade mencapai 388 dari tembakan yang sama.

“Peluang yang kita miliki masih terbuka lebar. Asal kita bisa bersungguh-sungguh selama persiapan menuju Olimpiade,” kata Maolana.

Masalahnya poin yang dikemas atletnya terpaut tipis dengan catatan rata-rata atlet yang berlaga di Olimpiade. Hanya saja dia belum memiliki data negara yang memiliki catatan poin terbaik.

Terlepas dari lolosnya empat atlet nasional ke Olimpiade di London, Inggris, Agustus nanti, Maolana menyambut gembira. Ini merupakan sejarah bagi olahraga menembak Indonesia . “Tentu kami senang, karena ini untuk pertamakalinya kita mendapat tiket Olimpiade,” ungkapnya.

Pengprov Perbakin Jawa Timur akan melakukan pembicaraan dengan KONI Jawa Timur. Ini tidak lepas dari pelaksanaan Olimpiade yang berhimpitan dengan PON XVII/ 2012. Bila Olimpiade digelar bulan Agustus, PON direncanakan bulan September. Waktu yang berhimpitan itu juga rentan mengalami penurunan prestasi atau hal non teknis lainnya.

“Secepatnya kami akan melaporkan hasil ini ke KONI Jawa Timur. Apakah nanti kita mendapat ijin dari KONI atau tidak. Ini karena pelaksanaan waktu yang berhimpitan,” jelasnya. Masalahnya tampil diajang Olimpiade adalah kebanggaan bagi semua atlet. Olimpiade dianggap sebagai olahraga multievent tertinggi sejagad.

Keinginan Terakhir Ade Namnung


Keinginan Terakhir Ade Namnung Setelah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Surabaya, Jawa Timur, Ade Namnung kembali dirawat. Cuma kali ini, ia dirawat di Jakarta. Bintang Tawa Sutra itu menjalani perawatan di Rumah Sakit Mitra Cibubur.

Kesehatannya sempat membaik. Dan 20 Januari lalu, Ade sempat bertemu dengan awak media. Dalam pertemuan itu, dia sempat mencurahkan segala isi hati, keinginan dan juga kerinduannya.  Pria yang memiliki nama asli Syamsul Effendi itu mengatakan selama sakit, ia sangat merindukan kembali bekerja di dunia hiburan.

"Aku kangen banget sama kerjaan nge-MC," kata Ade dengan penuh antusias.

Selama sesi wawancara, pria kelahiran 10 April 1977 ini tak berhenti meneteskan air mata. Berkali-kali ia mengungkapkan keinginannya untuk bisa berkumpul bersama keluarga dan teman-temannya. Ade ingin segera pulih dan bisa kembali beraktifitas.

"Aku ingin sekali bisa jalan-jalan ke Senayan, mau kumpul-kumpul lagi dengan sahabat," ucapnya.

Menurut dokter yang merawat Ade, Heny Aquarita, ada pembuluh darah presenter terkenal itu yang pecah karena hipertensi. Ketika dokter sedang memberi penjelasan itu, Ade menyeletuk bahwa dia sangat senang karena dokternya penuh perhatian.

Segenap perhatian itulah yang memacu semangatnya untuk cepat sembuh. Namun, manuasia hanya bisa berusaha. Takdir berkata lain. Hari ini, Selasa, 31 Januari 2012, Ade menghembuskan napas terakhir di rumah sakit pukul 11.45 WIB. (

Monday, January 30, 2012

[Tulisan baru] Menu Coffee Rabu 01/02/2012


Sunday, January 29, 2012

[Tulisan baru] Menu Coffee Senin 30/01/2012


Saturday, January 28, 2012

[Tulisan baru] Tes post lewat E-Mail


Afriyani Ingin Bertemu Keluarga Korban


Afriyani Susanti telah menyampaikan permintaan maaf atas kecelakaan yang dialaminya dan menewaskan sembilan orang pejalan kaki di kawasan Jalan MI Ridwan Rais, Jakarta Pusat, pada Minggu, 22 Januari 2012 lalu.

Meski sadar tidak dapat mengobati rasa kehilangan keluarga korban atas kejadian ini, tapi Afriyani sangat ingin bertemu dengan keluarga korban dan menyampaikan permohonan secara langsung.

"Ini sesuai dengan pernyataan maaf, Afriyani ingin sekali bertemu dengan keluarga korban dan ingin menjadi bagian dari mereka. Tapi tidak bisa datang, karena kondisi yang saat ini dihadapinya," ujar kuasa hukum Afriyani, Efrizal saat dihubungi VIVAnews.com, Sabtu, 28 Januari 2012. 

Menurut Efrizal, pihak keluarga saat ini sedang mempersiapkan diri dan berupaya untuk menyampaikan permohonan maaf dan memberikan santunan kepada keluarga korban. 

"Hari pertama sebenarnya sudah ingin datang kepada keluarga korban, tapi polisi menyarakan jangan dulu," katanya.

Sementara mengenai alasan keamanan yang membuat polisi membatasi kunjungan terhadap Afriyani dibenarkan Efrizal. Dengan opini yang terbangun di masyarakat, polisi menurut Efrizal hanya berusaha mengantisipasi segala kemungkinan yang berkaitan dengan keselamatan wanita bertubuh tambun itu.

"Ada alasan keamanan. Takut ada orang yang ingin bertemu dan mengaku sebagai keluarga. Takut ada niat yang tidak baik," katanya.

Afriyani Susanti, yang menabrak pejalan kaki dan menewaskan sembilan orang dengan mobil pada Minggu 22 Januari 2012, menjelaskan bahwa kejadian ini di luar kemampuannya dan takdir yang harus dijalani sebagai makhluk Tuhan.
Batasi Kunjungan
Hingga saat ini polisi masih membatasi kunjungan para menjenguk Afriyani. Bahkan, pihak keluarganya belum dibolehkan menemui wanita berumur 29 tahun itu.
Sejauh ini, petugas terus menggelar pemeriksaan maraton terhadap Afriyani dan ketiga temannya, petugas keamanan, polisi, dan korban yang ada di lokasi kejadian.

Afriyani sudah ditetapkan sebagai tersangka utama dalam kecelakaan maut ini. Dia dinyatakan terbukti berkendara tanpa membawa STNK, tak memiliki SIM, merusak fasilitas umum, dan menghilangkan nyawa manusia.

Hj. Yurnely (51), ibunda Afriyani, sudah meminta maaf kepada keluarga korban. Selain itu, keluarga Afriyani juga berjanji akan memberi dana santunan kepada keluarga korban

[Tulisan baru] Menu Coffee Minggu 29/01/2012


Wednesday, January 25, 2012

[Tulisan baru] Menu Coffee Kamis 26/01/2012


Tuesday, January 24, 2012

Beredar Foto Pengemudi 'Xenia Maut' Berpesta

Afriyani Susanti, pengemudi Daihatsu Xenia B 2479 XI, yang mengalami kecelakaan di kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat, menjadi sorotan. Sebuah foto merekam aktivitasnya beberapa jam sebelum tragedi yang menewaskan sembilan orang itu pun menjadi perbincangan. 

Foto dengan pencahayaan temaram itu memperlihatkan Afriyani dengan balutan busana sama seperti ketika diamankan polisi, pada Minggu siang, 22 Januari 2012. 

Ia duduk di depan meja yang penuh dengan gelas, botol minuman, dan bungkus rokok. Ia tak sendiri. Di sekeliling meja, juga tampak beberapa orang yang diduga kawan-kawannya. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, mengatakan bahwa kepolisian juga mendapat foto itu dari seorang kawan Afriani. Namun, kepolisian belum bisa mengambil kesimpulan apakah itu pesta narkotika atau bukan. Kepolisian belum melakukan konfirmasi dengan Afriyani. 

"Foto itu belum menggambarkan kondisi dia (pesta narkotika), kami belum konfirmasikan, dia masih dalam proses pemeriksaan," kata Rikwanto, dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin, 23 Januari 2012. 

Menurut Rikwanto kepolisian masih mendalami temuan kandungan sabu-sabu dalam urin Afriyani, dan tiga temannya yang ada di dalam mobil saat kejadian. "Akan kami dalami, termasuk narkoba itu dari mana awalnya, siapa saja yang menggunakan," katanya. 

Dalam keterangan sebelumnya, para penumpang tersebut mengatakan bahwa mereka tidak tidur pada malam sebelum kejadian. Mereka menggelar pesta perpisahan kawannya yang hendak berangkat ke Australia di Hotel Borobudur. 

"Ketiga saksi (penumpang) mengatakan pengemudi mengantuk, sempat tertidur, hilang kesadaran beberapa detik dan langsung menghantam ke bagian kiri jalan," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Dwi Sigit Nurmantyas, Minggu malam.

Hasil pemeriksaan urin itu memperberat jeratan hukum pengemudi yang terancam pasal berlapis. Selain pemakaian narkotika, pengemudi juga terbukti berkendara tanpa membawa STNK, tak memiliki SIM, merusak fasilitas umum dan menghilangkan nyawa orang lain.

Kepala Retak, Korban Xenia Terus Mengerang

 Korban Xenia maut, Indra Gunawan (13) tergolek di Paviliun Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Dia hanya bisa mengerang menahan sakit ketika beberapa suster dan dokter memeriksa dan membersihkan bekas luka di kepalanya.

Rambut di kepala bagian belakang Indra harus dicukur karena luka. Di sprei tempat tidur Indra tampak bercak darah yang keluar dari luka di bagian kepalanya. Di ruang itu, Indra dirawat bersama korban lainnya, Keny.

"Aduh lehernya jangan," Indra mengerang kesakitan sambil menahan tangan suster yang akan membersihkan luka di bagian kepala dan lehernya.

Ibu Indra, Aryati (46), mengatakan sampai saat ini putra bungsunya itu belum bisa makan. Anaknya hanya bisa minum air putih, dan susu sejak ditabrak Xenia yang dikendarai oleh Afriyani Susanti (29) pada Minggu kemarin.

Aryati mengaku anaknya mengalami luka parah di bagian kepala dan leher. Sementara itu, bagian mata Indra membengkak dan membiru. Begitu juga dengan bagian punggung. "Kepalanya retak," ujar Aryati.

Aryati menuturkan, setiap malam siswa kelas 1 SLTP Gajahmada ini selalu mengeluh sakit di bagian kepala. "Setiap malam teriak-teriak terus, sakit-sakit," kata Ariyani menirukan keluhan anaknya.

Pada pagi nahas itu, kata Aryati, Indra berpamitan untuk bermain futsal dengan beberapa tetangga dari RW 1 Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Sang anak bungsu memang rutin bermain futsal di Monas saban Minggu. Tak ada firasat apapun dari keluarganya sebelum peristiwa nahas yang menimpa anaknya. 

"Tiba-tiba ada bapak-bapak naik motor ke rumah mengasih kabar. Saya lagi nyuci, kaget lah saya sampai lemas," ujar dia. Sesaat setelah mendapat kabar itu, Ariyati langsung bergegas ke rumah sakit tanpa didampingi suaminya yang bertugas di Kalimantan. "Indra sudah di UGD."

Untuk biaya perawatan Indra, kata dia, sudah ditanggung seluruhnya oleh Jasa Raharja. "Yang ke sini baru Jasa Raharja doang," kata dia.
Aryati berharap tersangka dihukum seberat-beratnya karena sudah menghilangkan nyawa banyak orang. "Saya nggak memaafkan. Ngomong maaf itu gampang, sementara ini (Indra) kasihan," ujar Aryanti. (adi)

Afriyani Cs Menyesal Konsumsi Narkoba Hingga Tewaskan 9 Pejalan Kaki


Jakarta - Sesal selalu datang belakangan. Kiranya ungkapan ini tepat dialamatkan pada Afriyani Susanti (29), Ari Sendi (34), Denny Mulyana (30), dan Adestina Putri (26). Di hadapan polisi, Afriyani cs mengaku menyesal.

"Kalau penyesalan pasti, mereka menyesal kenapa mereka mengkonsumsi. Kecewa terhadap diri sendiri ada, menyesal ada," jelas Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Nugroho Aji, di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Selasa (24/1/2012).

Kondisi keempat tersangka saat ini dalam kondisi sehat. Awalnya saat diperiksa mereka masih dalam pengaruh narkoba. Namun kini mereka sudah sadar, sehingga terbitlah penyesalan.

"Sejauh ini mereka kooperatif, kalau berbelit ya biasa," tuturnya.

Afriyani cs pun sudah menuturkan dan membuka semua yang mereka ketahui. Polisi melakukan penyelidikan terkait penjual narkoba berdasarkan keterangan mereka. Polisi membawa mereka ke lokasi yang mereka sudah datangi.

"Sekarang kita kembangkan, kita bawa keluar mereka," kata Nugroho.