Monday, September 19, 2011

WANITA ROK MINI DEMO FOKE


 
Sekitar 50 wanita yang sebagian besar memakai rok menggelar aksi di Bundaran HI, Jakarta. Mereka mengecam pernyataan pejabat publik yang justru menyalahkan cara berpakaian wanita, karena maraknya aksi perkosaan. 

Pantauan VIVAnews.com, hanya sekitar 10 wanita yang menggunakan rok mini dalam aksi ini. Sisanya hanya mengenakan rok biasa dan celana panjang.
Mereka hanya berorasi membentangkan spanduk serta  poster-poster yang mengecam pernyataan Gubernur DKI Fauzi Bowo di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu 18 September 2011. 

Mereka mengkritik pernyataan Fauzi Bowo yang dinilai justru menyudutkan wanita. Massa menuntut penegak hukum membekuk para pelaku pemerkosaan yang belakangan ini marak terjadi di angkutan perkotaan. 

Salah satu spanduk dan poster yang dibentangkan antara lain bertuliskan, "Jangan Salahkan Baju Kami", "Hukum si Pemerkosa", "Perkosaan = Kejahatan". Massa yang berdemo menamakan dirinya Kelompok Perempuan Menolak Perkosaan. 

Salah seorang demonstran yang tampak adalah produser film, Nia Dinata. Bagi Nia Dinata, pejabat publik yang justru menyalahkan cara berpakaian wanita bukan bentuk pembelaan kepada korban perkosaan. 

"Namanya korban pemerkosa itu warga negara Indonesia, itu juga harus dibela," kata Nia Dinata. Nia menilai, pernyataan pejabat publik soal rok mini itu justru memperlihatkan ada perlindungan warga negara yang pilih kasih. 

"Jadi, seolah-olah wanita yang punya kriteria tertentu saja yang patut dibela," sesal Nia. "Namanya korban pemerkosaan harus kita bela dan si pemerkosanya dihukum sampai tuntas." 

Menurut Nia, perempuan Indonesia harus dibebaskan memakai apa saja yang dia mau. "Mereka harus berpakaian sesuai karakter pribadinya," kata dia. 

Apa pernyataan Gubernur yang akrab disapa Foke yang kembali kontroversi itu? "Bayangkan saja kalau orang naik mikrolet, orang yang duduk di depannya pakai rok mini. Agak gerah juga, kan? Kalau orang naik motor pakai celana pendek, ketat lagi, bayangin aja. Itu yang ikut di belakangnya, bisa goyang-goyang," kata Foke, Jumat kemarin, 16 September 2011 di Balai Kota. 

Terkait pernyataannya itu, Fauzi Bowo meminta maaf. "Saya minta maaf, bahwa pernyataan saya sebelumnya rawan salah tafsir. Saya sama sekali tidak bermaksud melecehkan kaum perempuan. Saya justru mengutuk aksi pemerkosaan tersebut. Pelaku harus dihukum seberat-beratnya," demikian dinyatakan Fauzi dalam rilis yang diterimaVIVAnews.com, Sabtu, 17 September 2011.

Friday, September 16, 2011

VIDEO ULAR PHYTON DI TANAH ABANG


Ular phyton itu mengegerkan warga. Panjang enam meter dan beratnya 21 kg. Ular itu ditemukan seorang warga ketika melakukan kerja bakti kebersihan, Rabu 14 September 2011, pagi hari. Ditemukan dekat saluran air Banjir Kanal Barat.
Lantaran ukuran yang raksasa itu, ratusan warga ramai-ramai datang ke rumah Odik demi melihat ular itu. Mereka berdesakkan di rumah itu. Banyak pula yang mencoba memegangnya. Dan saking besarnya, ular ini harus dipegang oleh beberapa orang.
Sebenarnya Odik saat itu melihat ada dua ekor ular. Namun, dia hanya berhasil menangkap satu diantaranya. Sehingga, satu ular lainnya masih berkeliaran dan dicari warga.  Lihat ular Phyton sepanjang 6 meter yang ditemukan Odik